Mari Beramal !!!!!!!

Bagi siapa saja yang ingin mendonasikan uangnya untuk kemajuan Rumah islam terpadu bisa mendonasikan ke rekening dibawah ini :

Kekayaan dan Kemiskinan Dalam Pandangan Demokrasi Kapitalisme dan Islam

Bila kita mencermati daftar orang-orang terkaya di Indonesia ternyata hanya dikuasai segelintir orang. Trend ini juga berlaku di seluruh dunia. Hal ini sejalan dengan laporan yang dirilis oleh The Boston Consulting Group.Pada tahun 2010 AS tercatatat memiliki 5.220 keluarga kaya raya. Jepang berada di posisi kedua, dengan jumlah keluarga kaya raya mencapai 1.530, China berada di posisi ketiga dengan jumlah keluarga kaya raya mencapai 1.110.
Sementara laporan yang dilansir AFP, Rabu (1/6/2011) menyatakan, pasar negara berkembang Asia bisa mencatat pertumbuhan orang kaya terbesar, karena kenaikannya pada tahun 2010 mencapai 2,9 persen poin. Negara kecil Singapura mencatat jumlah keluarga kaya terbesar dengan dana yang dikelola mencapai lebih dari US$ 1 juta.
Masih menurut The Boston Consulting Group, mereka berkesimpulan bahwa 39% Kekayaan Dunia ‘Dikuasai’ 1% Keluarga Jutawan Kaya Raya.
Ini menunjukkan bahwa begitu kelihatan kesenjangan antara mayoritas penduduk bumi (termasuk Indonesia) antara orang-orang yang kaya dan miskin, yang ternyata hanya di kuasai 1% orang dari jumlah seluruh penduduk dunia.
Hal ini tidak lepas dari sistem demokrasi kapitalisme global yang diterapkan di hampir seluruh negara saat ini. Dimana kemakmuran dan kesejahteraan hanya diukur berdasar pada pendapatan perkapita dan GNP yang sesungguhnya tidak mencerminkan kekayaan sebuah masyarakat secara umum.
Berbeda dengan Islam. Islam justeru melarang harta beredar diantara orang-orang kaya.
” Agar supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya di antara kalian saja “.  (Terjemah QS. Al-Hasyr : 7).
Tidak hanya itu, sumber-sumber kekayaan alam (dalam perut bumi)yang tidak habis laksana air mengalir juga dilarang untuk dikuasai secara individu.
Sementara praktek riba, merupakan transaksi yang di larang dan diharamkan di dalam Islam.
Dalam sistem demokrasi-kapitalisme, hal-hal tersebut justeru tumbuh subur. Tak ayal, semua aktifitas mu’amalah tidak mengenal halal atau haram. Yang ada hanya uang dan kekayaan. Mereka –orang-orang kaya– berupaya dan berjuang untuk saling menguasai negara, lewat kaki-tangan mereka. Akhirnya negarapun menjadi negara korporasi, yang ujung-ujungnya memenangkan para pengusaha kaya tersebut. Sementara rakyat menjadi korban.
Insan Mulia Sukses Berkah, hanya dengan sistem Islam, kondisi tersebut  bisa di balikkan. Kekayaan dan kesejahteraan pun Insya Allah tidak hanya menjadi monopoli segelintir orang. Semua orang Insya Allah mempunyai kesempatan yang sama dalam bermualah, dengan cara-cara yang sesuai dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.

KALENDER

Powered by Calendar Labs

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Eagle Belt Buckles